Sabtu, 20 Juni 2015

Pedoman Keselamatan Kerja Listrik

Pedoman keselamatan kerja listrik menyangkut tenaga kerja, organisasi dan cara kerja, bahan dan peralatan listrik dan pedoman pertolongan terhadapkecelakaan.
Para pekerja listrik harus memiliki jasmani yang baik, rohani yang baik, terampil dan bekerja sesuai dengan cara yang semestinya. Pakaian pekerja yang bertalian dengan kelistrikan harus mengerti pedoman keselamatan kerja listrik ini dan harus memiliki sifat sebagai berikut:
  1. Cukup kuat dan tahan gesekan.
  2. Baju kemeja berlengan panjang dan berkancing pada ujung lengan.
  3. Celana panjang
  4. Ujung kaki celana dapatdi lipat dan dikancing
  5. sepatu bersol karet tidak terberpaku dan memiliki sifat isolator
  6. Topi helm terbuat dari plastik, kuat dan memiliki isolator yang sesuai dengan tegangan yang bersangkutan
  7. Sarung tangan panjang, lemas, kuat dan memiliki daya isolator yang sesuai
  8. Sarung tangan untuk pekerja dan penghantar adalah lemas, kuat dan tahan gesekan terhadap kawat penghantar.
Dalam organisas kerja dan peting untuk keselamatan kerja, tiap pelaksanaan suatu pekerhaan listrik yang bukan rutin harus didasarkan surat perintah kerja. Surat perintah ini penting pula untuk pencaharian orang yang bertanggung jawab, jika terdapat kesalahan.
Adapun pekerjaaanya, hal itu dilaksanakan oleh kontraktor. Salah satu syarat menyatakan, bahwa perushaaan yang memberi pekerjaaan kepada kontraktor harus memberikan tenaga atau ahli yang tugasnya mendampingi dan mengawasi pekerjaan kontraktor.
Ada kalanya perintah pekerjaan harus diberikan melalui telpon atau radio, misalnya oleh karena jarak dan sebagainya. Perintah demikian harus ada teksnya, dicek dan dicekulang, agar keamananya dapat erjamin. Perusahaan listrik negara memiliki ketentuan-ketentuan terperinci mengenai cara kerja.

Pada keadaan bagaimanapun, pesawat-pesawat atau mesin -mesin listrik hanya boleh diberikan aliran listrik oleh ahli listrik dari perushaaan yang bersangkutan atau orang yang diberi wewenang untuk maksud tersebut.

PEMBANGKIT LISTRIK
Sumber tenaga pembangkit listrik yang bisa dimanfaatkan khususnya di Indonesia ada beberapa macam, hal ini perlu di kaji mengingat listrik merupakan sumber energi yang utama digunakan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari manusia, saya sendiri ndak kebayang kalau misal ndak ada listrik sekarang mungkin ndak semaju sekarang ini.
Listrik itu sendiri bisa di timbulkan dari berbagai macam sumber yang di antaranya :
1) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
PLTA merupakan pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi yang di bangkitkan dari tenaga PLTA ini biasa di sebut sebagai hidroelektrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah motor yang di hubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air.
Dari danau atau bendungan, air di alirkan melalui terowongan dengan ketinggian 100 meter atau lebih. Di ujung terowongan dipasang turbin, dimana air akan mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik yang sebesar-besarnya. Perputaran turbin dapat digunakan untuk menghidupkan generator, listrik kemudian di atur tekanan dan tegaanya oleh tranformer, sehingga dapat digunakan langsung untuk kebutuhan sehari-hari.
2) Pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD)
Pada intinya, prinsip kerja tenaga diesel sama dengan PLTA yaitu menghidupkan generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Tetapi turbin di gerakkan menggunakan mesin diesel yang telah di isi dengan bahan bakar berupa solar. Pembangkit listrik ini merubah energi kimia menjadi energi kimia. PLTD ini sering di gunakan oleh industri maupun rumahan jika ada pemadaman listrik.
3) Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
PLTN di gerakkan oleh tenaga nuklir, dimana tenaga nuklir merupakan tenaga yang timbul akibat pemecahan inti atom. Umumnya yang dipecah itu merupakan atom yang mempunyai inti yang berat seperti halnya uranium. Inti atom dapat pecah dengan cara menembak eutron hasil peluruhan radioaktif yang lain.
Maka keluar tenaga panas yang kemudian di serap oelh suatu cairan penyerap panas yang kemudian di alirkan ke dalam air, sehingga air tersebut mendidih dan menguap, uap air inilah yang digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang selanjutnya menggerakkan generator listrik.
4) Pembangkit listrik tenaga gas dan uap
Pembangkit listrik tenaga ini berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat.
5) Pembangkit listrik tenaga panas bumi
Pembangkit listrik ini menggunakan panas bumi sebagai pembangkit listrik, Indonesia di karunia banyak sumber energi panas bumi, untuk membangkitkan sumber panas bumi bisa dilakukan dengan mengebur tanah di daerah dengan potensi adanya panas bumi yang membuat lubang gas panas untuk di pergunakan memanaskan ketel uap (boler) sehingga uapnya bisa menggerakkan tubin yang tersambung ke generator yang bisa membangkitkan tenaga listrik.
Itu tadi penjelasan singkat mengenai beberapa sumber tenaga pembangkit listrik yang bisa di manfaatkan, saya yakin ada beberapa lagi sumber tenaga pembangkit listrik yang bisa di manfaatkan untuk kehidupan manusia.


LISTRIK STATIS
Listrik statis merupakan energi yang dimiliki oleh benda bermuatan listrik. Muatan listrik bisa negatif atau positif. Semua zat terbentuk dari atom-atom, setiap atom mempunyai inti atom yang terdiri dari proton dan elektron yang mengelilinginya. Proton mempunyai muatan listrik positif, dan elektron mempunyai muatan listrik negatif. Ketika dua zat seperti balon dan tangan kamu saling digosokkan, elektron ditarik dari material yang mempunyai daya tarik yang lemah (tangan) dan menempel pada material yang mempunyai daya tarik yang kuat (balon).

Hal ini menyebabkan kedua material menjadi bermuatan listrik. Material yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif dan material mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Balon dan tangan merupakan listrik netral (jumlah muatan positif dan negatifnya sebanding) sebelum digosok. Karena jumlah muatan positif dan negatifnya sama. Setelah digosok, balon mempunyai muatan negatif berlebih dan tangan mempunyai muatan positif yang berlebih. Muatan listrik yang tidak sejenis saling tarik menarik, sehingga muatan negatif balon ditarik ke muatan positif tangan karena perbedaan muatannya. Penggosokan menyebabkan elektron-elektron yang ada bergerak dari satu obyek ke obyek yang lain. Ada salah satu contoh aplikasi yang menggunakan listrik statis, yaitu:

Printer Laser
Prinsip kerja dasar dari laser printer adalah listrik statis, energi yang sama yang bisa membuat pakaian menempel pada pengering atau kilatan petir yang menyambar ke tanah. Listrik statis adalah muatan listrik sederhana yang terjadi pada objek yang terisolasi, seperti balon atau tubuh kita. Sejak muatan atom yang berlawanan saling berinteraksi, objek yang berbeda muatan listriknya akan saling tarik-menarik.
Komponen Dasar Laser Printer:
Printer laser menggunakan fenomena ini seperti sebuah lem yang bisa dilepas dan direkatkan kembali. Komponen Inti dari system ini adalah photoreceptor, secara umum seperti revolver drum atau silinder. Drum assembly ini membuat photoconductive material yang banyak yang ditembak oleh sinar proton. 

Pada mulanya drum memberikan muatan positif total yang didapat dari kabel corona, kabel dengan aliran listrik yang mengalirinya. Beberapa printer menggunakan roler yang bermuatan didalam kabel corona, tapi sama dalam prinsip kerjanya. Pada saat drom berputar, printer akan mengeluarkan sinar laser tipis yang ditebakkan pada point yang telah ditentukan. Pada saat ini, laser menggambar, huruf dan gambar yang akan dicetak, seperti sebuah pola dari muatan listrik, yang disebut dengan electro static image. System ini juga bisa bekerja sebaliknya, atau gambar yang dibuat oleh listrik bermuatan positif yang dicetak pada latar belakang negative.
KELISTRIKAN DAN KESELAMATAN LIFT


Keselamatan dan Kesehatan kerja adalah hak setiap tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan serta setiap orang lainnya yang berada dalam lingkungan kerja seperti tertuang sepenuhnya dalam Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Khusus untuk lingkungan kerja yang berhubungan dengan lift, UU No.1 tahun 1970 dalam hal ini menyebutkan pada Bab II pasal 2 ayat (2) huruf f "dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui terowongan, di permukaan air, dalam air, maupun di udara;".

Berikut ini Undang-Undang dan peraturan yang mengatur penyelenggaraan lift:
  • UU No.1 tahun 1970, tentang persyaratan keselamatan kerja
  • PP No.23 tahun 2004, tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi
  • Permen No.03/MEN/1978, tentang penunjukan dan kewenangan Ahli K3
  • SNI-1718-1989, tentang pemeriksaan dan pengujian lift
  • Permen No.03/MEN/1995, tentang syarat-syarat penunjukan Perusahaan jasa K3 (PJK3)
  • Permen No.03/MEN/1998, tentang tata cara pelaporan kecelakaan kerja
  • Permen No.03/MEN/1999, tentang syarat-syarat keselamatan lift pengangkut orang dan barang
  • Permen No.407/BW/1999, tentang persyaratan teknisi lift
  • Permen No.07/MEN/2006, tentang ijin mempekerjakan tenaga kerja Asing (IMTA)

Hal-hal yang perlu diperhatikan keselamatan dan kesehatan dalam lingkungan kerja lift adalah:
·         Perencanaan
Dalam tahap perencanaan, pengawasan dilakukan pada saat penyerahan gambar rencana. Lebih ditekankan pada fungsi dan kegunaan lift tersebut sesuai dengan perhitungan traffic analysis yaitu perhitungan jumlah, kapasitas dan kecepatan lift dalam suatu gedung yang disesuaikan dengan jumlah dan populasi pengguna. Sedangkan gambar rencana meliputi gambar konstruksi lengkap dengan detailnya, perhitungan konstruksi, spesifikasi dan sertifikasi material (Permen No.03/MEN/1999 Bab III Pasal 24 ayat (2)dan (4).

·       Pemasangan
Tahap pemasangan, tahap assembling dari semua peralatan yang telah direncanakan dan diproduksi sesuai gambar rencana. Yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini adalah:

  • Dipasang oleh perusahaan yang memiliki surat ijin instalatur
  • Memiliki surat ijin pemasangan
  • Pemasangan diawasi oleh supervisor yang kompeten dan memiliki SIO (Surat Ijin Operasi) penyelia pengawas pemasangan lift
  • Pemasangan dilaksanakan oleh teknisi yang memiliki SIO adjuster.
  • Dilaksanakan pemeriksaan dan pengujian oleh perusahaan riksa uji (PJK3 Riksa Uji) dan disahkan oleh pengawas yang ditunjuk sebelum pesawat tersebut dipakai.
·         Pengoperasian
Setelah pesawat lift selesai dipasang dan telah memiliki surat ijin pemakaian lewat serangkaian pengujian, maka pesawat lift tersebut layak untuk digunakan. Berikut ini hal-hal yang perlu dilaksanakan agar pengoperasian pesawat lift dapat berjalan dengan baik dan aman (setiap saat).
  • Pengoperasian dikelola dan diawasi oleh teknisi yang kompeten dan memiliki SIO sebagai penyedia pengawas operasi lift.
  • Dipergunakan dan dioperasikan dengan benar
  • Dirawat dan diperbaiki secara benar oleh teknisi yang kompeten dan memiliki SIO perawatan dan perbaikan
  • Memiliki manajemen kondisi darurat


Demikian kira-kira sedikit pembahasan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam lingkungan kerja Lift.

JENIS-JENIS PESAWAT UAP

JENIS-JENIS PESAWAT UAP

KLASIFIKASI KETEL/PESAWAT UAP
Klasifikasi ketel/pesawat uap ada beberapa macam, untuk memilih ketel/pesawat uap harus mengetahui klasifikasinya terlebih dahulu, sehingga dapat memilih dengan benar dan sesuai dengan kegunaannya di industri. Karena jika salah dalam pemilihan ketel/pesawat uap akan menyababkan penggunaan tidak akan maksimal dan dapat menyebabkan masalah dikemudian harinya. Dibawah ini ada beberapa contoh ketel/pesawat uap yang  sering kita temukan, yaitu:
•Berdasarkan fluida yang mengalir dalam pipa:

a. Ketel Pipa api ( Fire tube boiler )
Pada ketel pipa api, gas panas melewati pipa-pipa dan air umpan ketel ada di dalam shell untuk dirubah menjadi steam. Ketel pipa api biadanya digunakan untuk kapasitas steam sampai 14.000 kg/jam dengan tekanan 18 kg/cm2. Ketel pipa api dapat menggunakan bahan bakar  minyak bakar, gas atau bahan bkar padat dalam operasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian besar ketel pipa api dikontruksi sebagai “paket” boiler ( dirakit pabrik )untuk semua bahan bakar.

b. Ketel pipa air ( water tube boiler )
Pada ketel pipa air, air diumpankan boiler melalui pipa-pipa masuk kedalam drum. Air yang tersirkulasi dipanaskan oleh gas pembakaran membentuk steam pad daerah uapdalam drum. Ketel ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan steam sangat tinggi seperti pada kasus ketel untuk pembangkit tenaga. Ketel yang modern dirancang  dengan kapasitas steam antar 4.500 – 12.000 ton/jam, dengan tekanan sangat tingi. Banyak ketel pipa air yang dikontruksikan secara paket jika digunankan bahan bakar minyak bakar dan gas.
untuk ketel pipa air yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum dirancang secara paket.

•Berdasarkan tekanan kerjanya
a.tekanan kerja rendah            : ≤5 atm
b.tekanan kerja sedang            : 5-40 atm
c.tekanan kerja tinggi              : 40-80 atm
d.tekanan kerja sangat tinggi  : >80 atm

•Berdasarkan kapasitasnya
a.kapasitas rendah       : ≤ 2500 kg/jam
b.kapasitas sedang      : 2500 - 50000 kg/jam
c.kapasitas tinggi         : > 50000 kg/jam

•Berdasarkan pada sumber panasnya (heat source )
a.ketel uap dengan bahan bakar alami
b.ketel uap dengan bahan bakar buatan
c.ketel uap dengan dapur listrik
d.ketel uap dengan energi nuklir